Ustadz Kok Hobi Bisnis, Gak Salah Jalur??



Assalamu’alaikum Wr.  Wb.

            Ustadz Yusuf Mansur selain sebagai Presiden direktur Paytren, beliau juga adalah Pimpinan pengasuh Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an. Nama beliau juga sudah tidak asing lagi di Indonesia maupun dunia. Sudah banyak Hafizh Qur’an terlahir dan tersebar di seluruh dunia melalui sebuah wadah yang bernama Program Pembibitan Penghafal Al-Quran (PPPA). 

            Pada tahun 2015 Pondok Pesantren Tahfidz Darul Quran Ketapang, Tangerang, Banten, Pimpinan Ustadz Yusuf Mansur dinobatkan sebagai lembaga Tahfidz terbaik se-dunia. Ustadz Yusuf Mansur menerima langsung penganugerahan tersebut dari para Imam Masjidil  Haram dan Masjid Nabawi di Makkah, Arab Saudi. Pesantren Daarul Quran Ketapang mewakili Indonesia, menyisihkan 65 negara, terpilih sebagai Lembaga tahfidz Alquran terbaik sedunia (Sumber : www.republika.com).

            Pencapaian yang luar biasa ini bukanlah satu-satunya kesuksesan beliau dibidang dakwah dan agama sebagai seorang ustadz, berbagai bisnispun dilakoninya salah satunya adalah bisnis payment gateway yang berupa Aplikasi Paytren. Seorang Ustadz diharuskan tidak hanya mahir dalam urusan agama tapi juga harus mampu menggerakan dan menumbuhkan perekonomian dan menjadi motor penggerak perekonomian ummat. Sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW dan para Shabat Nabi.

Nabi kita Muhammad SAW adalah seorang saudagar yang kaya, beliau juga dikenal sebagai pebisnis yang handal dan jujur. Terbukti pada saat menikahi istri pertama beliau yaitu Siti Khadijah, Mas kawin yang beliau berikan adalah 20 ekor unta dan 12 uqiyah emas. Kalau di kurskan 1 ekor unta sekitar 15 juta, berarti totalnya 300 juta. 1 Uqiyah setara 7.4 dinar, 1 dinar sekitar 2.2 juta jadi total 12 uqiyah adalah 195 juta. Jadi total keseluruhan mahar Nabi Muhammad pada saat menikahi Siti Khadijah adalah 495 juta. Woww luar biasa banyak di usia Beliau waktu itu masih 25 tahun.

             Masih ingat Khalifah pertama Abu Bakar Ash Shiddiq. Semasa hidupnya beliau terkenal dengan orang yang dermawan dan tidak segan-segan menyedekahkan seluruh hartanya dijalan Allah. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Daud dan Imam Tirmidzi dari Umar bin Khattab, Ia berkata: “Rasulullah memerintahkan kami untuk bersedekah. Pada saat itu aku memiliki harta. Lalu aku berkata, ‘Hari ini aku akan dapat mendahului Abu Bakar. Lalu akau datang membawa separuh dari hartaku. Rasulullah bertanya, ‘Tidakkah kau sisakan untuk keluargamu? Aku menjawab, ‘Aku telah menyisakan sebanyak ini.’ Lalu Abu Bakar datang dan membawa harta kekayaanya. Rasulullah bertanya, ‘Apakah kamu sudah menyisakan untuk keluargamu? Abu Bakar menjawab, ‘Saya telah menyisakan Allah dan Rasulullah bagi mereka.’ Aku (Umar) berkata, “Demi Allah, saya tidak bisa mengungguli Abu Bakar sedikitpun.”

Berapa sedekah Abu Bakar pada saat itu? Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh putrinya yaitu Asma’ Sedekah ayahnya pada saat itu adalah 5000-6000 dirham atau setara 13.2 Milyar. Rasulullah SAW dan para Sahabat adalah seorang pedagang dan pebisnis, tak ayal jika harta mereka sangatlah banyak dan banyak dikeluarkan untuk kepentingan perjuangan Rasulullah. Ini juga menjadi contoh bagi kita bahwa kemakmuran di bidang ekonomi sangatlah diperlukan agar bisa memberikan manfaat kepada masyarakat luas.

Apakah gak kaya gak boleh?? Bukan gak boleh tapi akan jauh lebih baik dan banyak manfaat jika kita termasuk golongan orang kaya. Kita tidak hanya bisa berbagi dalam hal spiritual tetapi bisa berbagi juga dalam hal perekonomian. Sedekah tidak akan membuat harta kita berkurang melainkan dengan bersedekah harta kita akan menjadi berkah dan bertambah.

Salam Sukses Berjama’ah
Paytren Alkhoir

No comments:

Post a Comment