Paytren Mengukir Sejarah

Assalamu'alaikum   Wr.  Wb.

            Sejak awal berdiri, Paytren (dulu namanya VSI) jatuh bangun dan terus berbenah diri untuk membangun kepercayaan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Saran dan kritik yang masuk sebagai modal Paytren untuk terus berkembang dan memberikan pelayanan yang terbaik. Tak sedikit juga cacian yang diterima karena dengan background pesantren kenapa malah menciptakan sebuah bisnis dengan sistem MLM (Multi Level Marketing).
Sebuah sistem bisnis yang sudah tidak asing di telinga masyarakat dengan image yang negatif dan tidak sedikit yang menjadi korban akibat bisnis MLM. Setelah ikut bisnis MLM semuanya habis, mulai dari  perhiasan, deposito, motor, mobil, bahkan sampai rumah pun habis hanya untuk mengejar point dan bonus yang dijanjikan. Target belum terkejar harta benda sudah habis duluan, hutang dimana-mana, keluarga jadi tidak harmonis lagi. Inilah yang tertanam di masyarakat jika mendengar istilah bisnis Multi Level Marketing (MLM).
Melalui Paytren Ustadz Yusuf  Mansur (Pimpinan Pondok Pesantren Darul Qur’an, yang sudah banyak menelurkan Hafiz dan Hafizah) mengambil peluang bisnis Payment Gateway dengan sistem MLM untuk membangun ekonomi ummat. Sistem yang sangat menarik dan efisien untuk diterapkan dalam sebuah bisnis dan menjaga nilai-nilai ukhuwah. Yang sering kita lihat bisnis saat ini saling berlomba-lomba untuk mempromosikan produknya di media massa seperti Koran, Televisi, slide dan lain-lain yang memakan biaya tidak sedikit. Biaya-biaya promosi ini akan dinikmati oleh mereka-mereka yang punya media, sehingga yang kaya akan semakin kaya dan yang biasa-biasa saja hanya sebagai penonton dan tetap pada rutinitasnya. Di Paytren kita sebagai mitra mempromosikan/memberitahukan manfaat paytren dan sampai terjadi penjualan Lisensi maka mitra tersebut berhak atas komisi penjualan Paytren. Kita tidak dituntut untuk menjual lisensi, kita bebas memakainya untuk kebutuhan pribadi untuk bayar-bayar bulanan atau dijadikan bisnis. Dipakai sendiri saja untung apalagi dibisniskan, yang jelas dahsyaaaat…
            Berjalanya waktu Paytren terus berusaha memberikan yang terbaik dan memberikan kenyamanan bagi pengguna, Sertifikat keanggotaan APLI sudah dikantongi karena sistem yang diterapkan di Paytren sudah  memenuhi persyaratan dan tidak melanggar Kode Etik APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia).
            Proses sertifikasi Syariah pun di tempuh Paytren, seiring banyaknya masukan bahwa sistem di Paytren bagi umat islam adalah haram. Proses yang panjang dan berliku-liku terus di tempuh Paytren untuk menjadi lebih baik dan memang harus sesuai standar syariah. Layaknya seorang mahasiswa yang mengerjakan skripsi, diajukan ke dosen pembimbing kemudian dapat revisi diganti diajukan lagi sampai berulang-ulang termasuk perubahan paket Lisensi Paytren yang dulunya ada Basic, Silver, Gold, Platinum, dan Titanium sekarang menjadi Basic dan Titanium saja. Tahap demi tahap proses dilalui hingga sampailah memenuhi standar Syariah.
            Tepatnya tanggal 7 Agustus 2017 Paytren resmi menerima Sertifikat Syariah dari Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yang langsung diberikan oleh Pimpinan MUI Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin kepada Ustadz Yusuf Mansur. Di hari itu juga Paytren telah mengukir sejarah baru di negeri ini dengan menjadi Perusahaan Payment Gateway Pertama dengan system MLM dan syariah bahkan bisa dikatakan yang pertama di Dunia. Subhanallah…. Sebuah karya anak negeri yang patut dibanggakan dan terus dijaga bersama untuk perkembangan ekonomi ummat.

Salam Sukses Berjama’ah
Khoirul Paytren
HP/WA +62 856 55 20 3787

No comments:

Post a Comment